Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Minggu, 05 November 2017

Novel Disebut Tak Percaya Polisi Bisa Ungkap Penyerangnya

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8/2017).


NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE -  Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak mengatakan, ada ketidakpercayaan dari Novel Baswedan kepada polisi dalam menangani kasus penyerangan terhadap dirinya April 2017 silam.

Menurut Dahnil ketidakpercayaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut sangat beralasan. Hal inilah yang perlu menjadi koreksi oleh aparat penegak hukum.

"Contoh sederhana ketika dia menangani kasus korupsi kemudian diserang balik malah dari teman-teman polisi itu sendiri," kata Dahnil dalam talk show Perspektif Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Kriminalisasi terhadap penyidik KPK itu pun tidak hanya sekali terjadi pada kasus di Bengkulu, misalnya.

Lebih lanjut, Dahnil mengatakan, keengganan Novel menyerahkan gawainya dalam proses pemeriksaan juga sangat beralasan. Pada bagian ini, Dahnil mengatakan perlakuan terhadap gawai Novel tidak bisa disamakan dengan perlakuan terhadap gawai aktivis Hak Asasi Manusia, Munir.
"Enggak mungkin Hp Novel dipersamakan dengan Hp Munir, di situ banyak sekali hal-hal yang dia harus simpan. Kedua dia penyidik. Ketiga kuncinya satu, ada ketidakpercayaan Novel dan kawan-kawan terhadap polisi," ucap Dahnil.

Dahnil pun mendesak Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. Bila perlu TGPF ini langsung berada di bawah kontrol Presiden.

Dalam kesempatan sama, komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, dalam kasus Munir nama-nama yang diduga bertanggungjawab atas terbunuhnya akrivis HAM itu baru diketahui setelah data di Hp Munir dibuka oleh provider. Sehingga diketahui nama-nama yang mengontak Munir dan orang-orang yang tidak dikenal.

"Waktu itu diperoleh nama Polycarpus dan ini cocok dengan keterangan Suci ketika waktu itu Polycarpus telfon dia kapan Munir berangkat," kata Poengky.

Dalam kasus Novel ini, Poengky mengatakan, dia pernah menanyakan apakah Hp Novel sudah dicek.

"Katanya (pihak kepolisian) tidak diserahkan (oleh Novel). Jadi katanya Novel memang tidak mau menyerahkan Hp itu, karena akan disampaikan kalau ada TGPF," ucap Poengky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar