Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Jumat, 12 Januari 2018

Ditolak Rumah Sakit, Pasien BPJS di Banyuwangi Lapor Polisi

Ditolak Rumah Sakit, Pasien BPJS di Banyuwangi Lapor Polisi


MajalahAnalisa.com, Banyuwangi - Diduga tak mendapatkan haknya, seorang pasien BPJS melaporkan Rumah Sakit (RS) Fatimah, Banyuwangi ke Polres Banyuwangi. Akibat penolakan pihak rumah sakit, istri pasien mengalami keguguran.

Aiptu Nengah Sumanasa, pasien yang melaporkan RS Fatimah mengaku istrinya ditolak saat mengalami pendarahan. Karena tak tertangani, mengakibatkan sang istri Sri Suprobowati (41), mengalami keguguran.

Nengah Sumanasa menjelaskan, perlakuan tak mengenakkan itu terjadi 3 Januari lalu. Kala itu, sang istri mengalami pendarahan saat kondisinya hamil 4 bulan. Sang istri mendapatkan rujukan ke RS tersebut setelah mendatangi klinik Polres Banyuwangi.

"Sekitar pukul 09.30 WIB, kami datang ke poliklinik RS Fatimah. Lalu, mendaftar sebagai pasien BPJS. Bukannya diterima, justru petugas pendaftaran mengatakan layanan BPJS sudah tutup. Dan, dokter yang menangani diklaim sedang operasi. Kemudian diarahkan datang lagi keesokan harinya. Padahal saya sudah jelaskan kondisi istri saya," kata Sumenasa kepada wartawan, usai melapor ke Polres Banyuwangi, Kamis (11/1/2018).

Lantaran kondisi sang istri memburuk, pihaknya terpaksa pindah ke RS lain. Karena penanganan terlambat, janin dalam kandungan sang istri tak bisa terselamatkan. Pihaknya mengaku pasca kejadian, pihaknya sempat difasilitasi oleh BPJS untuk bertemu manajemen RS Fatimah. Pihak RS meminta maaf.

Agen Sakong Online

"Ini bukan semata-mata untuk saya pribadi. Tapi, pembelajaran bagi semua. Saya yang anggota Polres bisa ditolak seperti ini, apalagi masyarakat biasa," kritiknya.

Sementara itu, Humas RS Fatimah Banyuwangi, Hadi Suprapto menegaskan pihaknya tidak pernah menolak pasien BPJS. Hanya, dalam kejadian ini, pasien yang bersangkutan datang ke poliklinik ketika antrean pasien dokter sudah penuh. Sedangkan petugas dokter sedang melakukan operasi, sehingga tidak memungkinkan jika dilakukan operasi hari itu.

"Kami tidak ada menolak pasien BPJS. Semua sudah kami jalankan sesuai prosedur. Mungkin ada perbedaan persepsi," tegasnya.

Pria ini menjelaskan ketika pasien datang, pihaknya sudah menawarkan layanan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Namun, diduga salah persepsi, yang bersangkutan berpindah ke RS lain.

Terkait laporan ke Polres, pihaknya menghormati langkah tersebut. Pihaknya memiliki lawyer yang akan menangani persoalan itu, termasuk menyiapkan bukti kronologis dari internal.

"Sebenarnya kami bersama perwakilan manajemen RS sudah bertemu pasien. Dan, melakukan mediasi," pungkasnya.


Sumber dari, detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar