Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Senin, 15 Januari 2018

Pengacara Sebut Novanto Tak Terima Duit dari Skema Barter Dolar

Pengacara Sebut Novanto Tak Terima Duit dari Skema Barter Dolar



MajalahAnalisa.com, Jakarta - Setya Novanto disebut tidak menerima aliran uang USD 2,6 juta dari PT Biomorf Mauritius milik Johannes Marliem. Aliran uang itu berasal dari luar negeri ke Indonesia melalui barter dolar yang dilakukan keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.

"Kemarin kalau betul ada perbedaan 1 saksi dengan yang lainnya, USD 2,6 juta dan USD 2,5 juta, ini saja sudah membuktikan bahwa paling kurang kemarin ada yang tidak pas berapa sesungguhnya uang diserahkan ke Irvanto," ucap pengacara Novanto, Maqdir Ismail, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

Selain itu, menurut Maqdir, uang yang disebut diterima Irvanto berbeda antara kesaksian dengan di dalam surat dakwaan Novanto. Dia menyebut di dalam surat dakwaan Novanto, uang yang diterima Irvanto sebesar USD 3,5 juta.

"Betul, saya pikir mereka (jaksa) yang ingin lakukan terutama seolah-olah uang itu diterima Pak Novanto karena dalam dakwaan disebut melalui Irvanto USD 3,5 juta," ujar Maqdir.

Terlepas dari itu, Maqdir mengeluhkan tentang saksi-saksi yang akan dihadirkan jaksa KPK. Menurutnya, saksi-saksi yang di luar berkas perkara tidak dibenarkan.

Agen Sakong Online

"Pasti itu yang saya coba buktikan nanti, kita tidak mau penerimaan uang jadi fitnah. Begitu hampir anggota DPR dikatakan menerima sejumlah uang dan itu dibantah makanya kemarin paling kasat mata Jafar terima 100 ribu dolar tapi dalam berkas perkara tidak ada," ujar Maqdir.

"Mungkin itu jaksa akan hadirkan di luar BAP. Ini akal-akalan bukan cuma tidak sehat tapi ini tidak benar," imbuh dia

Dalam persidangan pada Kamis (11/1), jaksa membeberkan skema aliran uang dari luar negeri ke Indonesia tanpa melalui transfer bank. Skema barter dolar ala Irvanto itu disebut KPK merupakan benang merah yang ditujukan ke Novanto.

"Benang merahnya ini diduga terkait proyek e-KTP dan diduga juga ditujukan kepada Setya Novanto," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Jumat (12/1/2018).

Febri juga menilai transaksi ini telah mencurigakan karena dilakukan melalui beberapa lapis rekening perusahaan dan seseorang. KPK akan mendalami transaksi ini dalam perkara proyek e-KTP.

"Ketika mengetahui di awal ada transaksi yang mencurigakan, oleh sebab itu kami dalami lebih lanjut relasi yang melakukan transaksi tersebut. Kami menemukan benang merah sejumlah transaksi itu menemukan USD 2,7 juta yang melalui beberapa lapis," kata Febri.


Sumber dari, detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar