MajalahAnalisa.com, Sukabumi - Rizky Supiandi (17) menangis haru setelah mendengar tunggakan biaya sekolahnya selama satu tahun digratiskan pihak sekolah. Terpancar rona bahagia siswa yatim piatu yang bersekolah di SMKN 3 Kota Sukabumi ini.
Rizky anak sulung dari empat bersaudara yang hidup serba kekurangan setelah sang ibu meninggal dunia pada Desember lalu. Ayahnya sudah meninggal dunia empat tahun lalu. Sejak ibunya meninggal Rizky hidup dari uang duka pemberian tetangga dan teman-teman ibunya yang diberikan saat melayat.
Cerita tentang Rizky ditemukan tidak sengaja oleh relawan sosial Sahabat Kristiwan Peduli (SKP) yang berkunjung ke kediaman Rizky. Saat itu relawan mendatangi dua adik kembar Rizky Abdurahman dan Abdurrahim yang berusia enam tahun.
SKP saat itu memberikan bantuan berupa sepatu dan alat sekolah kepada dua anak kembar itu, sampai ketika cerita tentang Rizky menunggak biaya sekolah sampai ke telinga relawan. "Ada pamannya bilang, kalau Rizky ini menunggak biaya sekolah selama satu tahun. Kemudian kita komunikasi dengan relawan sosial dan akhirnya terkumpul sejumlah uang untuk membantu membayari tunggakan Rizky," kata Wulan, relawan SKP, kepada detikcom, Selasa (9/1/2018).
Agen Sakong Online
Namun niat melunasi tunggakan Rizky sebesar Rp 2 juta batal setelah relawan mengetahui pihak sekolah telah menggratiskan seluruh biaya sekolah. Relawan mendengar langsung penjelasan dari Yanti Widiyanti, wali kelas 12 Perhotelan SMKN 3 Kota Sukabumi.
"Kami dari pihak sekolah memang sudah berniat ingin membebaskan biaya sekolah Rizky, niat ini muncul ketika saya dan teman-teman sekelas Rizky mendatangi rumahnya saat ibundanya meninggal dunia Desember lalu," ujar Yanti.
Yanti menyambut baik kedatangan pihak relawan sosial dari Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) yang berniat membantu biaya sekolah Rizky. Dia berharap dana yang sudah ada bisa dialihkan ke hal lain untuk menunjang pendidikan Rizky.
"Rizky ini rangking selalu masuk lima besar. Dia anak yang disiplin. Kami juga tergerak setelah mendengar jika selepas ibunya meninggal dia yang mengurusi kebutuhan adik-adiknya. Akhirnya dengan kebijakan kepala sekolah dan guru akhirnya biaya sekolah Rizky kita bebaskan sampai dia lulus nanti," ungkap Yanti.
Relawan akhirnya tetap memberikan uang donasi yang kadung terkumpul untuk kebutuhan Rizky bersekolah. "Kami sepakat membuat rekening untuk Rizky, uang yang terkumpul kita masukan ke rekening itu. Suatu saat dia memerlukan untuk biaya-biaya sekolahnya akan terbantu dari uang itu," tutur Wulan.
Sumber dari, detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar